Minggu, 09 Agustus 2020

Refleksi Modul Penguatan Integritas - Asep Hilmi

 

REFLEKSI PEMBELAJARAN PENGUATAN INTEGRITAS

 

Guru profesional tugas utamanya adalah membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didiknya, juga memberi bantuan kepada anak didiknya dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai kedewasaan. Sebagai pekerja di dunia pendidikan, menjadi guru itu tanggung jawabnya sangat besar.


Sesuai dengan fungsinya, guru tidak hanya mengajar, memberi materi pelajaran tetapi lebih kepada bagaimana mendidik siswanya untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan berguna bagi kehidupan anak didiknya sendiri. Oleh karena itu, guru perlu mempunyai kemampuan memotivasi belajar, memahami potensi anak didiknya, sehingga bisa memberikan pelayanan yang optimal kepada siswanya.

Integritas merupakan sesuatu yang harus dimiliki setiap manusia terutama bagi seorang guru, karna integritas dapat mencerminkan prilaku kita dapat dinilai baik atau buruk serta apakah kita dapat menjadi contoh yang baik atau buruk bagi orang orang di sekitarnya.

Pencerminan pertama dalam integritas adalah tetap rendah hati serta mencari mengetahui makna bahwa kita hanyalah manusia ciptaan tuhan yang tidak punya daya apa-apa dan sepatutnya tunduk atas norma-norma baik yang berlaku di masyarakat atau pun di lingkungan lainnya. Pencerminan Integritas ini dapat memulihkan dan menuntun anak ke arah yang benar, integritas yang mampu membawa pembaharuan budi dalam diri setiap anak. Dan semua ini dapat terjadi hanya oleh Allah yang turut bekerja di dalamnya.

Hal kedua yang harus dimiliki seorang guru yang berintegritas adalah dapat dipercaya atau jujur. Guru yang jujur dapat mempengaruhi kemujuran dari peserta didiknya, karena jujur meliputi jujur dari niat, tekad, amal, dan perbuatan. Jujur adalah kunci keselamatan bagi guru, baik keselamatan dunia dan keselamatan akhirat. Bahkan Allah menyukai orang-orang yang jujur. Allah juga menyuruh umatnya untuk mengikuti dan bersama orang-orang yang jujur.

Hal yang terpenting, guru harus mempunyai kepribadian yang jujur dan ikhlas. Karna orang yang jujur bisa dipercaya. Bagi guru kejujuran adalah nilai paling utama dalam hidupnya. Sifat jujur adalah mahkota bagi seorang guru atau seorang pengajar. Jika guru tidak mempunyai sifat jujur maka martabatnya akan jatuh dimata murid-muridnya.


Ketika guru sudah tidak mempunyai martabat maka guru itu akan rendah dimata murid-muridnya dan kemungkinan sifat tersebut akan menular kepada anak didiknya. Mengapa bisa terjadi? Penularan tersebut terjadi karena adanya interaksi antara guru dan murid. Disisi lain, pada kondisinya siswa masih mencari jati dirinya. Maka sikap guru yang tidak jujur akan ditiru oleh anak didiknya, karena pada kondisi saat itu siswa mempunyai sikap mencontoh.

Maka dari itu mari kita sama-sama belajar bagaimana caranya menjadi guru profesional yang menjunjung tinggi integritas didalam setiap pembelajaran kita.

 

                                                                                                Pandeglang, 09 Agustus 2020

                                                                                                Penulis

 

ASEP HILMI

 

1 komentar: