TUGAS AKHIR
MODUL PENDALAMAN MATERI B. INDONESIA
NAMA : ASEP HILMI, S.Pd.
KELAS : PGSD KELAS 4
KELOMPOK : JINGGA
INSTANSI : SDN CIHERANGJAYA 1
|
Selamat
Saudara telah menyelesaikan
pembelajaran pendalaman materi
Bahasa Indonesia. Untuk menguatkan
pemahaman Saudara, silakan kerjakan tugas di bawah ini!
Susunlah sebuah
puisi bebas untuk
siswa SD kelas
tinggi, dengan tema bebas.
Selanjutnya parafrasekan puisi tersebut menjadi prosa!
Jawaban
MAH TUHAN MENYAYANGIMU
Mah,
Kau laksana pelita dihidupku
Kaulah
penuntun langkah kakiku
Tapi
kini pelitaku telah hilang
Karena
ditinggal oleh yang tersayang
Mah,
saat ini aku bagai air tak berwadah
tidak
tau bentukku harus seperti apa
Tidak
ada ruang untuk hati ini singgah
Membagi
kisah hidupku seperti apa
Mah,
mungkin Tuhan sangat menyayangimu
Hingga
kau begitu cepat meninggalkanku
Mah,
hanya doa yang bisa ku baca
Semoga
menjadi pelita di alam surga
Parafrase Puisi
Puisi
yang berjudul “Mah Tuhan Menyayangimu” memberikan
gambaran seorang anak yang rindu akan mamahnya (IBU nya). Kau laksana pelita dihidupku
menggambarkan bahwa hidupnya begitu bahagia ketika ada ibunya, dia dapat
melakukan apapu tanpa rasatakut dan hawatir karena ada sosok ibu yang menuntun
langkahnya.
Pada
bait pertama baris ketiga dan ke empat ia menggambarkan keputus asaan dirinya
karena ibunya telah meninggal, seperti terasa gelap hidupnya dan tidak bisa
melakukan apapun tanpa adanya seorang ibu.
Pada
bait kedua dia lebih menggambarkan kelemahan hidupnya harus seperti apa, bagai
air tak berwadah, dia bingung hidup ini harus dijalani seperti apa. Walaupun
dia bisa hidup senang ataupun susah, dia tidak bisa membagi semua kisah itu
kepada ibunya, karena ibunya sudah meninggal.
Namun
pada bait yang ketiga anak ini menyadari bahwa kehidupan di dunia ini tidak ada
yang kekal, semua sudah di takdirkan oleh yang maha kuasa. Dia sadar bahwa
kepergian ibunya adalah karena Tuhan sangat menyayanginya, senhingga ibunya di
panggil lebih cepat oleh tuhannya.
Dan
pada bait ke tiga baris ketiga dan ke empat, anak ini sudah bisa mengikhlaskan
kepergian ibunya yang sudah meninggal. Dari doa yang dia bacakan, dia sudah
menyadari bahwa sudah saatnya dia menjadi pelita bagi ibunya, karena tidak akan
ada yang menolong seseorang yang telah meninggal kecuali anak yang mendoakan
ibunya.
Pesan
Moral atau makna yang bisa diambil dari puisi ini, kita dapat mengajarkan
kepada peserta didik agar selalu menghormati orang tua kita, terutama ibu,
karena ibu adalah segalanya. Guru dapat memberikan himbauan agar anak lebih
giat lagi belajarnya sehingga dapat mencapai cita-citanya dan membanggakan
orang tuanya, sebelum orang tuanya pergi meninggalkannya.
Pandeglang 27 Agustus 2020
I
Love u mam
0 komentar
Posting Komentar